663 Desa di Riau Rawan Pangan
Are you looking for some inside information on tech? Here's an up-to-date report from tech experts who should know.
PEKANBARU -- Data ini sangat mengejutkan. Di Provinsi Riau, dari 1.600 desa yang ada di sana, sebanyak 663 desa masuk ketegori rawan pangan. Selama ini, sudah ada agenda desa mandiri. Untuk agenda ini, Badan Ketahanan Panganan (BKP) di provinsi kaya minyak itu menganggarkan Rp100 juta per desa. Hanya saja, setiap tahun dana ini hanya dianggarkan untuk 4-6 desa. Program ini sudah dijalankan sejak 2006 hingga tahun ini, dengan sum dana yang sudah dikucurkan sebesar Rp1,8 miliar. Wakil Gubernur Riau (Wagubri), H Raja Mambang Mit menjelaskan, BKP Riau sudah berupaya maksimal agar agenda untuk 64 desa mandiri berjalan maksimal. Dengan pola penunjukan satu orang pendamping desa mengawasi dan mengarahkan penggunaan dana yang ada disalurkan kepada para petani. Once you begin to move beyond basic background information, you begin to realize that there's more to tech than you may have first thought.
"Seharusnya sekarang ini sudah masuk dalam tahap penumbuhan," ujar Mambang Mit pada Peringatan Hari Pangan se-Dunia ke 29, Jumat kemarin, di Gedung Wanita, Pekanbaru. Hadir juga pada kegiatan tersebut Kepala BKP Riau, Syahril Heryanto dan beberapa kepala dinas/badan dilingkukan Pemprov Riau. Lebih lanjut Mantan Sekdaprov Riau ini mebeberkan, modal yang disalurkan Pemprov tersebut mestinya sudah bisa dikembangkan. Dia berharap, dalam pengembangan usaha bagi para petani hendaknya bisa eksis. "Dan dana diberikan hendakanya bisa meningkatkan kemampuan petani dalam berusaha serta mengembangkan kesejahteraan keluarga," ucapnya. Agar pelaksanaan agenda bisa optimal hasilnya, Mambang menginstruksikan kepada BKP bisa mengawasai perlaksanaan penyaluran dana ini kepada para petani. Dengan demikian, apa yang diinginkan bersama bisa tercapai dengan keinginan. Para petani juga diingatkan bisa mmepergunakan dana yang diberikan untuk kepentingan bersama. Dia mewanti-wanti agar dana yang diterima para petani tidak disalahgunakan. "Jangan dialih fungsikan untuk kepentingan lainnya, pesannya. (new,sam/JPNN)
"Seharusnya sekarang ini sudah masuk dalam tahap penumbuhan," ujar Mambang Mit pada Peringatan Hari Pangan se-Dunia ke 29, Jumat kemarin, di Gedung Wanita, Pekanbaru. Hadir juga pada kegiatan tersebut Kepala BKP Riau, Syahril Heryanto dan beberapa kepala dinas/badan dilingkukan Pemprov Riau. Lebih lanjut Mantan Sekdaprov Riau ini mebeberkan, modal yang disalurkan Pemprov tersebut mestinya sudah bisa dikembangkan. Dia berharap, dalam pengembangan usaha bagi para petani hendaknya bisa eksis. "Dan dana diberikan hendakanya bisa meningkatkan kemampuan petani dalam berusaha serta mengembangkan kesejahteraan keluarga," ucapnya. Agar pelaksanaan agenda bisa optimal hasilnya, Mambang menginstruksikan kepada BKP bisa mengawasai perlaksanaan penyaluran dana ini kepada para petani. Dengan demikian, apa yang diinginkan bersama bisa tercapai dengan keinginan. Para petani juga diingatkan bisa mmepergunakan dana yang diberikan untuk kepentingan bersama. Dia mewanti-wanti agar dana yang diterima para petani tidak disalahgunakan. "Jangan dialih fungsikan untuk kepentingan lainnya, pesannya. (new,sam/JPNN)
0 comments:
Post a Comment