Menangis, HSD Ingin Balas Budi
In today's world, it seems that almost any topic is open for debate. While I was gathering facts for this article, I was quite surprised to find some of the issues I thought were settled are actually still being openly discussed.
JAKARTA- Persidangan Hengky Samuel Daud (HSD) sempat mempertontonkan adegan mengharukan. Ini berawal ketika Silvia Manoy Sambow, yang notabene sepupu HSD, bersaksi di Pengadilan Tipikor, Kamis (3/12). Dalam kesaksiannya Silvia mengaku menjadi direktur PT Satal Nusantara pada 2002 karena kebaikan HSD. Dia pun tidak keberatan meski pendirian perusahaan yang merupakan mitra Dephan tersebut hanya meminjam namanya saja. Karena ada ketentuan kalau ingin menjadi mitra Dephan, direkturnya harus dari angkatan juga. "Kebetulan saya pensiunan Angkatan Laut makanya pak Daud gandeng saya. Dalam perusahaan ini saya tidak menyetor uang modal, tapi saya diberikan kepemilikan saham oleh pak Daud," tuturnya. Ditanya Jaksa Ruddy Margono, kenapa Silvia mau namanya dipinjam dan hanya formalitas, dengan terbata-bata dia menjawab, "saya hanya ingin membantu saudara saya. Apalagi pak Daud baik sekali ke saya." Knowledge can give you a real advantage. To make sure you're fully informed about tech, keep reading.
Sementara HSD yang dimintai tanggapannya oleh majelis hakim, menjelaskan kalau pendirian PT Satal Nusantara awalnya hanya untuk menjadi rekanan Dephan. Karena ingin membalas budi, HSD memberikan jabatan direktur pada Silvia. "Jadi tidak ingin membuat saudara saya susah. 35 tahun lalu saya banyak dibantu secara moril dan materil dari ibu Silvia karena hidup saya susah. Ketika saya berhasil, saya ingin membalas budi beliau. Saya ingin mengangkat citranya, apalagi suami beliau sudah meninggal," beber HSD sambil menahan tangis. Silvia pun ikut menangis mendengar pernyataan HSD. Tangisan keduanya pecah ketika, Silvia dipersilakan meninggalkan ruang sidang. HSD sempat memohon pada majelis hakim untuk bersalaman saudaranya dan diizinkan. Ada sekitar 5 menit, keduanya saling berpelukan dan menangis. Pengunjung pun ikut haru menyaksikan adegan yang ditampilkan HSD dan Silvia. Untung saja, situasi tersebut langsung dinetralkan Ketua Majelis Hakim Maryana. "Sudah dulu, nanti dilanjutkan usai persidangan," cetusnya.(esy/JPNN)
Sementara HSD yang dimintai tanggapannya oleh majelis hakim, menjelaskan kalau pendirian PT Satal Nusantara awalnya hanya untuk menjadi rekanan Dephan. Karena ingin membalas budi, HSD memberikan jabatan direktur pada Silvia. "Jadi tidak ingin membuat saudara saya susah. 35 tahun lalu saya banyak dibantu secara moril dan materil dari ibu Silvia karena hidup saya susah. Ketika saya berhasil, saya ingin membalas budi beliau. Saya ingin mengangkat citranya, apalagi suami beliau sudah meninggal," beber HSD sambil menahan tangis. Silvia pun ikut menangis mendengar pernyataan HSD. Tangisan keduanya pecah ketika, Silvia dipersilakan meninggalkan ruang sidang. HSD sempat memohon pada majelis hakim untuk bersalaman saudaranya dan diizinkan. Ada sekitar 5 menit, keduanya saling berpelukan dan menangis. Pengunjung pun ikut haru menyaksikan adegan yang ditampilkan HSD dan Silvia. Untung saja, situasi tersebut langsung dinetralkan Ketua Majelis Hakim Maryana. "Sudah dulu, nanti dilanjutkan usai persidangan," cetusnya.(esy/JPNN)
0 comments:
Post a Comment