LIGA CHAMPIONS : Naskah Sinetron yang Menjerat Liverpool
Artikel menarik ini alamat beberapa isu kunci mengenai berita terbaru. Yang cermat membaca bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang berita terbaru.
LYON, KOMPAS.com " Liverpool boleh menekan, juga unggul lebih dulu. Namun, Olympique Lyonnais punya kemampuan menulis cerita sinetron untuk dinikmati ending-nya. Seolah itu yang ingin dikatakan Pelatih Lyon, Claude Puel. Dia mengakui, Liverpool bermain menyerang dan sempat merepotkan pada matchday 4 Liga Champions Grup E. Namun, timnya sudah berpengalaman merancang permainan agar bisa meraih kepuasan di akhir pertandingan. "Kami sudah menguasai seni menulis naskah sinetron sepanjang musim ini," kata Claude Puel. Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang berita terbaru. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
Tentunya, tidak benar-benar menulis naskah sinetron. Maksud Puel, timnya mampu merencanakan pertandingan, kemudian memainkan rencananya dengan baik demi meraih hasil yang diinginkan. "Kami tampil sangat bersemangat sampai detik terakhir untuk mengejar ketinggalan, kemudian lolos ke babak berikutnya," tambah Puel. Pada pertandingan itu, Liverpool memang unggul lebih dulu lewat gol Ryan Babel di menit ke-83. Namun, pada menit terakhir, Lyon berhasil menyamakan kedudukan lewat Lisandro Lopez. Hasil itu membuat Lyon tetap memimpin klasemen dan memastikan lolos ke babak knock-out. "Naskah" yang telah ditulis Lyon itu pun membuat Liverpool terjerat dalam kesulitan. Liverpool harus berjuang keras jika ingin menyusul Lyon. Sebab, mereka di urutan ketiga dengan nilai 4, tertinggal 5 poin dari Fiorentina di atasnya. Untuk lolos, Liverpool harus mengalahkan Fiorentina dan Debreceni, kemudian berharap Lyon mengalahkan Fiorentina. Peluang yang cukup tipis. "Kami pantas memenangkan pertandingan. Kemasukan gol di menit terakhir benar-benar sebuah kesialan," sesal Pelatih Liverpool, Rafael Benitez. (AP)
Tentunya, tidak benar-benar menulis naskah sinetron. Maksud Puel, timnya mampu merencanakan pertandingan, kemudian memainkan rencananya dengan baik demi meraih hasil yang diinginkan. "Kami tampil sangat bersemangat sampai detik terakhir untuk mengejar ketinggalan, kemudian lolos ke babak berikutnya," tambah Puel. Pada pertandingan itu, Liverpool memang unggul lebih dulu lewat gol Ryan Babel di menit ke-83. Namun, pada menit terakhir, Lyon berhasil menyamakan kedudukan lewat Lisandro Lopez. Hasil itu membuat Lyon tetap memimpin klasemen dan memastikan lolos ke babak knock-out. "Naskah" yang telah ditulis Lyon itu pun membuat Liverpool terjerat dalam kesulitan. Liverpool harus berjuang keras jika ingin menyusul Lyon. Sebab, mereka di urutan ketiga dengan nilai 4, tertinggal 5 poin dari Fiorentina di atasnya. Untuk lolos, Liverpool harus mengalahkan Fiorentina dan Debreceni, kemudian berharap Lyon mengalahkan Fiorentina. Peluang yang cukup tipis. "Kami pantas memenangkan pertandingan. Kemasukan gol di menit terakhir benar-benar sebuah kesialan," sesal Pelatih Liverpool, Rafael Benitez. (AP)
0 comments:
Post a Comment