Blues Tak Kenal Usia
Jika Anda sungguh-sungguh tertarik untuk mengetahui tentang berita terbaru, Anda harus berpikir di luar dasar. Artikel ini membutuhkan informatif melihat lebih dekat hal yang perlu Anda ketahui tentang berita terbaru.
JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta International Blues Festival (JIBF) akan kembali diselenggarakan--pada 7 November ini. Selain untuk menghibur para penonton, JIBF kedua ini diharapkan juga menjadi ajang interaksi antar-artis musik yang memainkan blues, dalam dan luar negeri, serta titik balik musik blues di Indonesia. "Kami ingin menjadikan ajang ini ajang pertemuan tokoh blues Indonesia dengan tokoh blues luar (negeri), dan juga ada blueser-blueser muda, dengan harapan akan terjadi interaksi," jelas Wakil Ketua Panitia JIBF 2009, Frans Sunito. Untuk menghibur para penonton, di Istora Senayan, Jakarta, festival yang diadakan oleh InaBlues (Indonesian Blues Association) dengan sponsor utama Djarum Super itu akan mementaskan lebih dari 40 nama artis musik dalam dan luar negeri (grup dan solo) yang menyajikan beraneka blues selama 11 jam. Informasi tentang berita terbaru disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang berita terbaru atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
"Jann Akkerman akan datang dari Belanda. Mike Wilgar dari Irlandia, dia akan memainkan alat musik terkecil di dunia. Ada juga Kara Grainger, salah satu pemusik blues wanita di dunia," kata Frans menyebut artis-artis blues mancanegara. Sementara itu, dari Tanah Air, ada antara lain Kiboud Maulana, Gugun & Blues Shelter, GIGI, The Changcuters, The Dance Company, Stevie Item & Family (featuring Audy dan Jopie Item), Bondan Prakorso & Faede 2 Black, Endah dan Rhesa, dan Abdee "Slank"-John Paul Ivan (mantan personel Boomerang)-Andy /rif. Mereka akan tampil di empat panggung. "Perbedaan antara yang saat ini dengan tahun lalu, kami akan menyediakan empat panggung. Satu di dalam (gedung), satu di lobby, dan dua lagi di luar (gedung), yang secara bersamaan menampilkan blueser-blueser," terang Frans. Dengan JIBF 2009 digelar, diharapkan akan tercapai titik balikcapai titik balik blues di Indonesia. "Ajang ini akan menunjukkan bahwa blues tak hanya dinikmati orang tua, tapi mulai dinikmati anak muda," ujar Frans. Sementara itu, gitaris Oding Nasution, dari InaBlues, menekankan bahwa artis-artis non-blues yang dilibatkan, seperti GIGI dan The Dance Company, tak akan mempengaruhi semarak festival musik yang akan dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. "Musik kontemporer yang beredar saat ini adalah berawal dari blues. Jadi, blues adalah akar dari musik yang beredar saat ini, dan semua mengakui itu," jelas Oding. "Untuk festival ini kami mengarahkan band-band itu untuk membawakan blues," tambahnya. Terang Frans lagi, selain menyuguhkan musik blues, JIBF 2009 memiliki pula sajian lain, seperti pemutaran film dokumenter yang menggambarkan sejarah blues sejak abad pertengahan. (C7-09)
"Jann Akkerman akan datang dari Belanda. Mike Wilgar dari Irlandia, dia akan memainkan alat musik terkecil di dunia. Ada juga Kara Grainger, salah satu pemusik blues wanita di dunia," kata Frans menyebut artis-artis blues mancanegara. Sementara itu, dari Tanah Air, ada antara lain Kiboud Maulana, Gugun & Blues Shelter, GIGI, The Changcuters, The Dance Company, Stevie Item & Family (featuring Audy dan Jopie Item), Bondan Prakorso & Faede 2 Black, Endah dan Rhesa, dan Abdee "Slank"-John Paul Ivan (mantan personel Boomerang)-Andy /rif. Mereka akan tampil di empat panggung. "Perbedaan antara yang saat ini dengan tahun lalu, kami akan menyediakan empat panggung. Satu di dalam (gedung), satu di lobby, dan dua lagi di luar (gedung), yang secara bersamaan menampilkan blueser-blueser," terang Frans. Dengan JIBF 2009 digelar, diharapkan akan tercapai titik balikcapai titik balik blues di Indonesia. "Ajang ini akan menunjukkan bahwa blues tak hanya dinikmati orang tua, tapi mulai dinikmati anak muda," ujar Frans. Sementara itu, gitaris Oding Nasution, dari InaBlues, menekankan bahwa artis-artis non-blues yang dilibatkan, seperti GIGI dan The Dance Company, tak akan mempengaruhi semarak festival musik yang akan dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. "Musik kontemporer yang beredar saat ini adalah berawal dari blues. Jadi, blues adalah akar dari musik yang beredar saat ini, dan semua mengakui itu," jelas Oding. "Untuk festival ini kami mengarahkan band-band itu untuk membawakan blues," tambahnya. Terang Frans lagi, selain menyuguhkan musik blues, JIBF 2009 memiliki pula sajian lain, seperti pemutaran film dokumenter yang menggambarkan sejarah blues sejak abad pertengahan. (C7-09)
0 comments:
Post a Comment