MODIFIKASI : Yamaha Mio Kombinasi "Low Rider" dan "Chopper"
Jadi apa yang berita terbaru benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang berita terbaru - info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberi tahu Anda.
KOMPAS.com " Junaidi Saputra asal Medan, Sumatera Utara, coba mengembangkan lagi modifikasi aliran low rider. Memang, kalau dilihat dari tampilan Yamaha Mio Sporty karyanya, terkesan kuat bahwa modifikator hanya memanjangkan sumbu roda yang menjadi ciri khas low rider. Tapi, jika dicermati betul, ada eksperimen yang tampak pada skutik berlogo garputala itu. "Seperti tampak pada roda depan dan belakang, ikutan panjang," ungkap Junaidi, builder Admair Thula (AT) yang bermarkas di Medan. Total panjang motor jadi 3,5 meter. Artinya, dimensi Mio molor sekitar 1 meter. Panjang undur-undur, kata Junaidi, sampai 32 cm. Ini belum termasuk ujung ban bagian luar. Namun, ada yang unik pada bagian undur-undur tersebut. Bila lazimnya konstruksi berbentuk hurup "H", di sini ia membuat model "J". Setelah Anda mulai bergerak di luar dasar informasi latar belakang, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih ke berita terbaru daripada yang mungkin Anda pikiran pertama.
"Supaya kuat akibat beban pelek dan mesin, bahan diambil dari galvanis," paparnya. Usaha ini pun boleh diacungi jempol. Bayangkan, dengan roda belakang yang super-lebar, perangkat itu tetap berada di tengah. Jika dilihat dari aplikasi ban dan pelek, maka pastinya Mio ini masuk ke gaya bobber. Untuk menyesuaikan bagian belakang yang sudah kelewat molor, rumah CVT dirombak ulang. Caranya, bagian itu dipotong dan ditambahi pelat 8 cm untuk menyesuaikan dengan bagian belakang, meski posisinya kurang pas lantaran sudah terlalu keluar dari tempatnya. Roda depan yang model chopper"seperti di Harley"ternyata sulit untuk bermanuver. Radius putar sangat kecil mirip motor chopper ala H-D. Ubahan dilakukan dengan menggeser keluar komstir dan mengganti segitiga yang bentuknya enggak lagi lurus, tetapi menyerupai "V". Ketika disuruh jalan dengan berziga-zag di antara jajaran cone, motor tampak kesusahan. Bahkan, si pengendara harus turun kaki berkali-kali. Kendati begitu, Junaidi berani menguji karyanya untuk dibawa jalan lebih dari 5 km. (Niko)
"Supaya kuat akibat beban pelek dan mesin, bahan diambil dari galvanis," paparnya. Usaha ini pun boleh diacungi jempol. Bayangkan, dengan roda belakang yang super-lebar, perangkat itu tetap berada di tengah. Jika dilihat dari aplikasi ban dan pelek, maka pastinya Mio ini masuk ke gaya bobber. Untuk menyesuaikan bagian belakang yang sudah kelewat molor, rumah CVT dirombak ulang. Caranya, bagian itu dipotong dan ditambahi pelat 8 cm untuk menyesuaikan dengan bagian belakang, meski posisinya kurang pas lantaran sudah terlalu keluar dari tempatnya. Roda depan yang model chopper"seperti di Harley"ternyata sulit untuk bermanuver. Radius putar sangat kecil mirip motor chopper ala H-D. Ubahan dilakukan dengan menggeser keluar komstir dan mengganti segitiga yang bentuknya enggak lagi lurus, tetapi menyerupai "V". Ketika disuruh jalan dengan berziga-zag di antara jajaran cone, motor tampak kesusahan. Bahkan, si pengendara harus turun kaki berkali-kali. Kendati begitu, Junaidi berani menguji karyanya untuk dibawa jalan lebih dari 5 km. (Niko)
0 comments:
Post a Comment