Thursday, November 5, 2009

TEST : New Karimun Estilo: Lebih Responsif dan Lincah

Apakah Anda ingin mencari tahu apa yang mereka-in-the-tahu telah mengatakan tentang berita terbaru? Informasi dalam artikel di bawah ini berasal langsung dari informasi baik pakar-pakar dengan pengetahuan khusus tentang berita terbaru.

KOMPAS.com-Saat pertama bertemu dengan Joko Utomo dan Endro Nugroho dari PT Suzuki Indomobil Sales, menjelang persiapan keberangkatan test drive New Karimun Estilo, Jakarta-Bandung "Bandung, bukan penampilannya yang dibicarakan. Tetapi mesin 3-silinder dengan konsumsi bahan bakar yang irit.

Di negara asal mobil ini dibuat, konsumsi bahan bakarnya diklaim 18,3 km/liter. Namun Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim lebih irit lagi, 31 km/liter. Bahkan menurut Joko Utomo, di jalan tol (tanpa menyebut spesifik dan kondisinya), bisa mencapai 50 km/liter. Hebat!

Hebat juga, si kecil ini! Ternyata dilengkapi dengan immobilizer. Saat duduk di belakang setir,  posisi kaki agak tegak. Tongkat transmisi  langsung di lantai  cukup mudah dicapai. Hanya pedal gas yang agak terlalu ke kanan. Semua pedal, terutama kopling  tidak  membutuhkan tenaga besar untuk mengoperasikannya.

Hanya, saat memindahkan  gigi, sering menyentuh  paha penumpang depan. Penyebabnya, posisi transmisi dan kedua jok depan rapat. Maklum mobil mini!

Suara dan getaran mesin halus. Ketika mobil mulai dijalankan, tongkat transmisi bisa dioperasikan dengan mudah dan ringan. Pergeseran tongkat transmisi ke berbagai posisi, baik maju maupun mundur enteng dan lancar.

Saat pedal gas diinjak, mesin langsung memberikan responsif  yang cukup tertenaga untuk sekelasnya. Setir juga ringan ketika diputar karena dilengkapi dengan  power steering elektrik.

Mudah-mudahan informasi yang disajikan sejauh ini telah berlaku. Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan berikut ini:

Saat diajakbermanuver,  Karimun Estilo ini bergerak dengan lincah. Kendati akselerasi belum bisa diukur berdasarkan waktu, namun berdasarkan pengalaman dan œfeeling, cukup baik.

Saat meluncur di jalan tol dalam kota dengan panduan mobil Patwal, tanpa disadari jarum speedometer berada pada 100 km/jam. Mantap!

Sayang, KOMPAS.com tidak bisa mengeksploitasi kemampuan lain dari mobil ini. Pasalnya, ketika akan antri di gerbang pintu tol Jati Pondok Gede menuju Bandung, mobil pengawal berhenti mendadak. 

Estilo yang dikemudikan KOMPAS.com berhenti beberapa senti di belakang mobil polisi. œSyukur kita tidak nabrak, kata ujar Osa Triatna dari koran KOMPAS. Namun belum selesai ia mengucapkannya, œbubraaak...  

œWah, kita ditabrak, ujar Osa. Karena ditabrak dengan kencang, Karimun yang kami tumpang terdorong ke depan dan menghantam lagi bumper belakang mobil polisi. Di belakang, kami ternyata, ada dua Karimun membuat tabrakan beruntun dengan kondisi lebih parah.

Akhirnya, pindah mobil ke peserta lain sebagai penumpang belakang. Yah... sekalian untuk mengetahui, bagaimana menjadi penumpang belakang si kecil ini.

Jok belakang  dilengkapi dengan tiga sabuk pengaman. Sayang, untuk menggunakan sabuk dibutuhkan usaha ekstra karena ditambatkan agak ke belakang.  Karena mobil ini sangat kompak, ya... harus diterima duduk agak merapat, baik antara penumpang belakang maupun dengan depan dan pengemudi.

Setelah di Bandung, baru diketahui, rekan dari tabloid OTOMOTIF mengaku, bisa mencapai 175 km/jam.

Saat kembali ke Jakarta, kemampuan lain dari mobil ini juga tidak sempat dicoba. Pasalnya, pihak Suzuki mengadakan lomba irit mengemudi buat wartawan. Dengan syarat, setiap mobil diisi tiga orang, termasuk pengemudinya.


ZBJ
Jadi sekarang Anda tahu sedikit tentang berita terbaru. Bahkan jika Anda tidak tahu segalanya, Anda telah melakukan sesuatu yang berharga: Anda telah memperluas pengetahuan Anda.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks