Monday, December 7, 2009

Mendiknas Anggap Unas Sudah Pas

So what is tech really all about? The following report includes some fascinating information about tech--info you can use, not just the old stuff they used to tell you.

JAKARTA - Polemik tentang Ujian Nasional (Unas) yang sudah cukup lama dibicarakan dan dipertentangkan, khususnya oleh sejumlah elemen masyarakat, menurut Mendiknas Muhammad Nuh sudah berada pada jalur yang tepat dengan keberadaannya saat ini. Hal itu disampaikan Mendiknas kepada sejumlah wartawan, usai menghadiri pembukaan kegiatan Policy Research Forum, Selasa (8/12), di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. "Unas? Lho, memangnya masih ada masalah lagi, ya?" kata M Nuh sambil becanda, menanggapi lontaran pertanyaan awal salah seorang wartawan yang penasaran.

Lebih jauh, Mendiknas lantas mengungkapkan bahwa kalaupun misalnya saat ini masih ada pihak-pihak yang berusaha menuntut ditiadakannya Unas, hal itu boleh-boleh saja. "Silakan. Masih mau menuntut, boleh saja. Tapi, menuntut kan belum tentu dikabulkan juga, ya," tanggapnya pula sembari tersenyum.

The more authentic information about tech you know, the more likely people are to consider you a tech expert. Read on for even more tech facts that you can share.

"Lagipula masalahnya, kalau memang tuntutan itu dikabulkan misalnya, dalam arti Unas ditiadakan, juga tidak menjamin tak akan ada aksi protes lainnya. Saya sendiri terus terang saja, sejauh ini malah banyak juga menerima surat atau SMS, yang isinya seperti 'Kita harus mendukung penuh keberadaan Unas' dan sebagainya," tambahnya.

Seperti disampaikan M Nuh lagi, pihaknya bahkan juga tak akan mempermasalahkan guru maupun dari kalangan murid yang ikut dalam aksi penuntutan ditiadakannya Unas tersebut. Termasuk katanya, saat mereka terlibat dalam aksi massa dan sejenisnya. "Tapi ingat, jangan sampai mengganggu apalagi meninggalkan kegiatan belajar-mengajar. Sebab tugas utama guru itu kan mengajar, sedangkan tugas siswa, ya, belajar," tukasnya.

M Nuh lantas mengungkapkan bahwa menurutnya Unas dengan konsep dan standar nilai yang ada sekarang, sebenarnya tidaklah berat dan menyulitkan. "Kan nilai rata-rata yang diminta bukan 7 misalnya, tapi 5,5 saja. Dan itu pun boleh kalau ada nilai 4. Masa, untuk Bahasa Indonesia saja misalnya, siswa dapat nilai 7 susah sih?" lontarnya pula.

Diungkapkan Mendiknas, saat ini juga ada salah satu pemikiran lain misalnya, bahwa Unas mungkin bisa diterapkan hanya kepada sekolah yang memenuhi standar, serta tidak perlu untuk yang tak mmenuhi standar. "Itu ditinjau dari sisi idealnya saja, jelas diskriminatif. Memangnya kalau ada yang mau ikut ujian misalnya, tapi ia dianggap tak mampu atau tak masuk kualifikasi, lalu tidak boleh ikut? Ini namanya ujian untuk (kalangan) yang mampu, atau apa?" tuturnya menolak ide tersebut. (ito/JPNN)

There's a lot to understand about tech. We were able to provide you with some of the facts above, but there is still plenty more to write about in subsequent articles.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks