Wednesday, November 11, 2009

BISNIS & KEUANGAN : Pertumbuhan Membaik

Bayangkan waktu berikutnya Anda bergabung dengan diskusi mengenai berita terbaru. Ketika Anda mulai berbagi kata kunci% menarik% fakta di bawah ini, teman-teman Anda akan benar-benar takjub.

Jakarta, Kompas - Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2009 tumbuh 4,2 persen terhadap periode yang sama tahun 2008. Hal itu terjadi karena didorong oleh peningkatan konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga, dan pembentukan modal tetap bruto.

Pada triwulan III, pertumbuhan membaik, kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Slamet Sutomo dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (10/11).

Dengan pertumbuhan itu, PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2009 sebesar Rp 1.452,5 triliun. Hal ini berarti meningkat dibandingkan triwulan I-2009 yang mencapai Rp 1.303,5 triliun dan triwulan II-2009 Rp 1.375,1 triliun.

Menurut Slamet, pertumbuhan ekonomi triwulan III mulai membelok dari pelambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada dua triwulan sebelumnya.

Saat ini pertumbuhan ekonomi membelok dibanding dua triwulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan ekonomi mulai membaik setelah ada krisis ekonomi global, ujar Slamet.

Bila dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya, produk domestik bruto (PDB) Indonesia triwulan III-2009 tumbuh 4,2 persen.

Hampir semua sektor tumbuh positif, yang tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi yakni 18,2 persen. Pertumbuhan ekonomi triwulan III didukung pertumbuhan sektor nontradable, terutama angkutan dan transportasi, jelas Slamet.

Masih didorong konsumsi

Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan seluruh berita terbaru cerita dari sumber-sumber informasi.

 

Sektor lain yang tumbuh adalah listrik, gas, dan air bersih (14,6 persen); konstruksi (8,8 persen); pertambangan (6,5 persen); keuangan, perumahan dan jasa perusahaan (4,9 persen); jasa-jasa (5,8 persen); pertanian, kehutanan, dan perikanan (2,7 persen); dan industri pengolahan (1,3 persen). Namun, sektor perdagangan, hotel, restoran minus 0,6 persen.

Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2009 mayoritas bersumber dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (2,6 persen). Adapun pertumbuhan komponen pembentukan modal tetap bruto 0,9 persen dan konsumsi pemerintah 0,8 persen, sementara kontribusi ekspor minus 4 persen, impor minus 7,4 persen.

Pengamat ekonomi, Yanuar Rizky, menilai, pertumbuhan PDB itu tidak mencerminkan peningkatan lapangan kerja dan daya beli masyarakat.

Laju pertumbuhan itu didorong konsumsi rumah tangga saat tahun ajaran baru sekolah dan Lebaran, serta kenaikan harga elpiji dan kebutuhan pokok lain.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, sampai Oktober 2009, defisit anggaran pemerintah Rp 42,7 triliun, sedangkan target defisit dalam APBN-Perubahan 2009 sebesar Rp 129,8 triliun atau sekitar 2,3 persen dari PDB.

Dalam periode yang sama, penerimaan pajak mencapai Rp 427,8 triliun atau 90,5 persen dari target. Penerimaan bea dan cukai mencapai Rp 61,7 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 147,2 triliun.

Adapun belanja negara sampai akhir Oktober 2009 sebesar Rp Rp 960 triliun atau 95 persen dari target, sementara inflasi tahunan 2,6 persen. (EVY/FAJ)

Ketika kabar tersiar tentang perintah dari berita terbaru fakta, orang lain yang perlu Anda ketahui tentang berita terbaru akan mulai untuk secara aktif mencari Anda.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks