Saturday, November 7, 2009

HUMANIORA : 40 Kepala Negara Akan Hadir di Kopenhagen

Artikel berikut mencakup topik yang baru-baru ini pindah ke tengah panggung - setidaknya itu tampaknya seperti itu. Jika Anda berpikir Anda perlu tahu lebih banyak tentang hal itu, inilah kesempatan Anda.

Barcelona, Jumat - Sekitar 40 kepala negara akan menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen, Denmark, 7-18 Desember, menyusul hasil perundingan di Barcelona, Spanyol, yang sangat tidak memadai.

Demikian diungkapkan Sekretaris PBB Urusan Perubahan Iklim Yvo de Boer, Jumat (6/11) di Barcelona.

Pada bagian terakhir rangkaian perundingan kesepakatan global baru untuk menghadapi dampak perubahan iklim, yang berakhir kemarin di Barcelona, tampak pertentangan antara negara berkembang dan negara maju semakin menguat.

Negara berkembang di Barcelona menyalahkan negara-negara kaya karena menurunkan ambisi menurunkan emisi karbon dengan meminta penundaan waktu hingga batas setahun untuk menyusun detail kesepakatan global melawan dampak perubahan iklim.

Mereka menegaskan bahwa konferensi di Kopenhagen harus tetap menghasilkan kesepakatan baru pengganti Protokol Kyoto yang akan berakhir masa berlakunya pada 2012. Mereka mendesak kesepakatan tersebut harus bersifat mengikat, sama dengan Protokol Kyoto yang ditetapkan 1997.

Mudah-mudahan informasi yang disajikan sejauh ini telah berlaku. Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan berikut ini:

Menurut De Boer, langkah mengundang para kepala negara tersebut akan bisa melunakkan kebuntuan perundingan antara negara berkembang dan negara maju.

Saya pikir, kita bisa mengatasi (persoalan yang bakal muncul di) Kopenhagen dengan mengundang para pemimpin negara untuk mendorong agar tercapai kesepakatan di Kopenhagen, ujar de Boer. Sepengetahuan saya, 40 kepala negara menyatakan ingin hadir. Persebarannya bagus antara negara utara dan selatan, lanjutnya. Negara utara merupakan sebutan bagi negara-negara maju, sedangkan negara-negara selatan mewakili negara berkembang atau miskin.

Mereka yang akan hadir adalah PM Inggris Gordon Brown, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, para pemimpin negara-negara Afrika, dan dari Karibia. Adapun PM Denmark Lars Lokke Rasmussen mengaku belum memutuskan akan mengundang para pemimpin dunia.

Negara maju dikritik negara berkembang karena memperlambat proses pengurangan emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Negara-negara maju berlaku seperti rem terhadap segala kemajuan (perundingan), ujar Lumumba Stanislaus Di-Aping dari Sudan"juga pimpinan Grup-77 (G-77). Negara-negara Afrika mengatakan, rakyat sudah meninggal akibat perubahan iklim.

De Boer mengatakan, konferensi Kopenhagen sedikitnya harus menghasilkan kesepakatan target emisi gas rumah kaca bagi negara-negara maju, sepakat pada aksi negara berkembang untuk menahan laju emisi gas rumah kaca, mencari jalan untuk mengumpulkan dana miliaran dollar, dan mencari mekanisme tepat untuk pengawasan pendanaan.

Saya yakin Amerika Serikat bisa berkomitmen pada angka tertentu di Kopenhagen, ujar De Boer. (REUTERS/ISW)

Jika Anda sudah memilih beberapa petunjuk tentang berita terbaru bahwa Anda dapat dimasukkan ke dalam tindakan, maka dengan segala cara, melakukan hal itu. Anda tidak akan benar-benar dapat memperoleh manfaat dari pengetahuan baru Anda jika Anda tidak menggunakannya.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks