Wednesday, November 11, 2009

OLAHRAGA : Safin Desak Agassi Pulangkan Hadiah

Artikel berikut daftar beberapa sederhana, informatif tips yang akan membantu Anda memiliki pengalaman yang lebih baik dengan berita terbaru.

Paris, Selasa - Petenis temperamental Rusia, Marat Safin, mengkritik Andre Agassi atas pengakuannya menggunakan obat terlarang tahun 1997. Safin pun meminta legenda tenis Amerika Serikat itu mengembalikan gelar juara dan hadiah uang yang telah diperolehnya.

Agassi (39) mengoleksi delapan gelar juara grand slam dan mengumpulkan lebih dari 30 juta dollar AS selama kariernya. Namanya menjadi bahan perbincangan setelah dalam otobiografinya ia mengaku gagal lolos tes doping pada tahun 2007 karena mengonsumsi kristal methamphetamine. Yang lebih mencengangkan, Agassi mengaku berbohong soal itu sehingga bebas dari hukuman.

Pengakuan Agassi mengejutkan dunia tenis profesional dan mengundang banyak komentar. Safin, mantan petenis nomor satu dunia yang akan mengundurkan diri seusai Paris ATP Masters 1000, meyakini, Agassi harus membuktikan penyesalannya.

Oke, jadi dia merasa bersalah? Maka dia harus mengembalikan gelarnya, hadiah uang yang diterimanya, dan koleksi grand slam-nya, kata Safin pada harian olahraga LEquipe.

Jika dia ingin menegakkan fair play, tak boleh tanggung- tanggung. ATP punya rekening bank, dia bisa mengembalikan hadiahnya, kata Safin.

Benar-benar ide yang baik untuk menggali lebih dalam subjek dari berita terbaru. Apa yang Anda pelajari dapat memberikan rasa percaya diri yang Anda butuhkan untuk usaha ke daerah baru.

Petenis berusia 29 tahun itu mempertanyakan motif Agassi mengungkapkan kisah ini.

Masalahnya adalah mengapa dia melakukan itu? Apa yang sudah terjadi tak bisa diubah. Apa dia hanya ingin bukunya laris? Itu alasan yang bodoh, kata Safin yang terkenal kerap bicara blakblakan.

Menurut Safin, hal ini juga menyangkut kredibilitas ATP. Saya tak membela ATP, tetapi apa yang dia kisahkan membuat posisi ATP buruk. ATP membiarkannya bermain dan menjadi juara sambil menyimpan rahasia ini. Anda harus tahu kapan harus tutup mulut, ujarnya lagi.

Sementara itu, petenis Spanyol, Rafael Nadal, mengkritik kebijakan Badan Antidoping Dunia (WADA) yang mewajibkan pemain rutin memberitahukan keberadaannya untuk mengantisipasi tes doping acak. Karena lalai menjalankan kewajiban ini, dua petenis Belgia, Xavier Malisse dan Yanina Wickmayer, diskors selama satu tahun.

Saya orang pertama yang ingin olahraga ini bersih, tetapi peraturan itu tidak tepat. Sangat berlebihan harus menjelaskan di mana Anda berada setiap hari terus-menerus. Saya percaya kepada teman-teman, mereka bersih sampai dibuktikan sebaliknya, ujar Nadal. (afp/was)

 

Luangkan waktu untuk mempertimbangkan poin diuraikan di atas. Apa yang Anda pelajari dapat membantu Anda mengatasi keraguan Anda untuk mengambil tindakan.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks