Thursday, November 5, 2009

HUMANIORA : Kekayaan Hayati Terancam

Jadi apa yang berita terbaru benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang berita terbaru - info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberi tahu Anda.

Jakarta, Kompas - Pemanfaatan potensi keanekaragaman hayati Indonesia terancam banyak hal. Pengabaian kaidah konservasi, yang bermuara pada kehancuran sumber daya alam, lebih mengemuka.

Demikian dikatakan Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta dalam siaran persnya memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), yang diadakan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/11). Kekayaan keanekaragaman hayati mendapat ancaman eksploitasi berlebihan dan pencemaran lingkungan, kata dia.

Selain itu, makin banyak kehadiran spesies asing yang mengancam keberadaan spesies asli (lokal) dan budidaya yang tidak memerhatikan kelestarian. Secara global, kondisi itu diperparah oleh perubahan iklim.

Jika kenaikan temperatur global rata-rata 1,5 derajat celsius-2,5 derajat celsius, risiko kepunahan spesies mencapai 20 persen, ujar guru besar kehutanan Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, itu.

Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang telah Anda ketahui tentang berita terbaru? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan sisa paragraf?

Menurut dokumen nasional Rencana Aksi Strategi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2003-2020, Indonesia merupakan rumah bagi 515 spesies mamalia (12 persen dunia), 1.531 spesies burung (17 persen dunia), 511 spesies reptil (7,3 persen dunia), 270 jenis amfibi, 2.827 spesies ikan tak bertulang belakang, dan 90 jenis ekosistem.

Catatan Wildlife Conservation Society Indonesia menyebutkan, sekitar 25.000 primata telah diselundupkan dari Sumatera setiap tahunnya. Nilai kerugian negara lebih kurang Rp 2,5 miliar per tahun, selain kerugian ekologis yang muncul.

Setiap tahun sebanyak 5.000 orangutan (Pongo sp) hilang dari alam karena perburuan liar dan pembalakan hutan secara liar. Penyelundupan burung paruh bengkok sekitar 10.000 ekor per tahun juga marak terjadi di Halmahera Utara yang diperdagangkan dan diselundupkan ke luar negeri.

Pada peringatan HCPSN diserahkan pula trofi penghargaan kepada enam kabupaten yang berhasil menambah tutupan lahan hijaunya. Keenam kabupaten itu adalah Kabupaten Fakfak (Provinsi Papua Barat), Kabupaten Sarolangun (Provinsi Jambi), Kabupaten Buleleng (Provinsi Bali), Kabupaten Banggai Kepulauan (Provinsi Sulawesi Tengah), Kabupaten Maluku Tengah (Provinsi Maluku), dan Kabupaten Seram Bagian Barat (Provinsi Maluku).

Sementara itu, delapan orang pejuang lingkungan, yang pernah menerima penghargaan Kalpataru, diberi penghargaan Satyalancana Pembangunan. (GSA)

Jadi sekarang Anda tahu sedikit tentang berita terbaru. Bahkan jika Anda tidak tahu segalanya, Anda telah melakukan sesuatu yang berharga: Anda telah memperluas pengetahuan Anda.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks