Thursday, November 5, 2009

HUMANIORA : 80 Persen Pengidap Dipicu Gaya Hidup

Jika Anda sungguh-sungguh tertarik untuk mengetahui tentang berita terbaru, Anda harus berpikir di luar dasar. Artikel ini membutuhkan informatif melihat lebih dekat hal yang perlu Anda ketahui tentang berita terbaru.

Jakarta, Kompas - Sekitar 80 persen prevalensi diabetes melitus merupakan tipe dua. Hal ini menunjukkan gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya penyakit tersebut. Diabetes merupakan penyebab kematian kedua terbesar di perkotaan.

Hal itu terungkap dalam seminar sehari mengenai diabetes yang diselenggarakan Departemen Kesehatan, Kamis (5/11).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia. Tema peringatan tahun ini adalah Pahami Diabetes dan Kendalikan. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.

Diabetes tipe dua umumnya terkait genetis atau keturunan yang juga dipengaruhi dan dipicu faktor risiko, seperti pola makan, kurang beraktivitas, merokok, minum beralkohol, obesitas, hipertensi hiperglikemia, dan hiperkolesterol.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda telah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, buruknya gaya hidup itu tecermin dalam Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007, prevalensi kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6 persen, kurang aktivitas fisik pada penduduk berusia di atas 10 tahun sebesar 48,2 persen, prevalensi merokok setiap hari bagi penduduk di atas 10 tahun sebesar 23,7 persen, dan konsumsi alkohol dalam satu bulan terakhir 4,6 persen.

Penyebab kematian

Hasil riset yang sama menunjukkan, diabetes melitus menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian pada kelompok 45-54 tahun di perkotaan. Adapun di pedesaan, diabetes melitus menduduki peringkat keenam dengan jumlah proporsi kematian sebesar 5,8 persen.

Di Indonesia, pengendalian faktor risiko dilakukan guna menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian yang disebabkan diabetes. Pengendalian diabetes diprioritaskan melalui pencegahan faktor risiko dengan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif, ujar Tjandra Yoga.

Pencegahan diabetes sejak dini sangat penting guna menghindari biaya pengobatan yang mahal lantaran diabetes merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan seumur hidup. (INE)

Saya harap membaca informasi di atas adalah menyenangkan dan pendidikan baik untuk Anda. Proses belajar Anda harus terus-menerus - semakin Anda mengerti tentang subjek apapun, semakin Anda akan dapat berbagi dengan orang lain.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks