Sunday, November 8, 2009

INTERNATIONAL : KILAS LUAR NEGERI

Jika Anda memiliki minat yang lewat bahkan pada topik dari berita terbaru, maka anda harus melihat informasi berikut. Artikel mencerahkan ini menyajikan beberapa berita terbaru tentang topik dari berita terbaru.

Mantan Pejabat Rwanda Divonis 8 Tahun Penjara

Mantan pejabat senior Rwanda divonis delapan tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda (ICTR) di Tanzania, Jumat (6/11). Michel Bagaragaza, mantan Direktur Jenderal Sektor Industri Teh, dinyatakan bersalah karena secara substansial berkontribusi pada pembantaian lebih dari 1.000 warga etnis Tutsi yang berlindung di Bukit Kesho dan Katedral Nyundo tahun 1994. Dalam pernyataan, pengadilan mendakwa Bagaragaza berpidato yang isinya penuh kebencian sehingga memicu suku Hutu untuk membunuh suku Tutsi, menyediakan dana untuk melatih milisi, dan memerintahkan pekerja pabrik teh untuk memberi bahan bakar bagi milisi Interahamwe. Milisi etnis Hutu dan tentara Rwanda membantai 800.000 warga etnis minoritas Tutsi hanya dalam waktu 100 hari dalam genosida tahun 1994.

Anda mungkin tidak mempertimbangkan segala sesuatu yang baru saja Anda baca untuk menjadi informasi penting tentang berita terbaru. Tapi jangan kaget jika Anda menemukan diri Anda sendiri mengingat dan menggunakan informasi ini dalam beberapa hari mendatang.

 Serangan Ketiga atas Brigadir di Pakistan

Seorang brigadir tentara di Pakistan lolos dari upaya pembunuhan oleh kelompok bersenjata, Jumat (6/11). Ini merupakan serangan ketiga atas perwira militer Pakistan di Islamabad sejak militer meluncurkan operasi melawan Taliban di Waziristan Selatan. Orang-orang bersenjata naik sepeda motor menembaki pejabat intelijen militer dan sopirnya dari jarak dekat. Dia baru saja keluar rumahnya saat dua orang bersenjata memberondongkan peluru ke arah mobilnya. Untungnya dia selamat. Orang-orang bersenjata itu melarikan diri, kata pejabat kepolisian Islamabad, Khurshid Khan, sambil menambahkan bahwa tampaknya perwira tinggi militer sudah ada dalam daftar sasaran teroris.

AS Jatuhkan Sanksi atas Bank Iran di Malaysia

AS telah menjatuhkan sanksi terhadap cabang Bank Mellat (milik Iran) di Malaysia. Alasannya, cabang di Malaysia itu telah mendanai program pengayaan uranium Iran atau senjata pemusnah massal. Depkeu AS, Washington, Jumat (6/11), mengatakan, nama cabang itu adalah First East Export Bank, yang bermarkas di Labuan, pusat keuangan yang dikritik sebagai surga bebas pajak. (AP/AFP/REUTERS/MON/FRO)

Ada banyak untuk mengerti tentang berita terbaru. Kami dapat memberi Anda beberapa fakta di atas, namun masih ada banyak lagi untuk menulis tentang di artikel berikutnya.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks