Sunday, November 8, 2009

INTERNATIONAL : Ribuan Pekerja Migran Telantar

Artikel berikut daftar beberapa sederhana, informatif tips yang akan membantu Anda memiliki pengalaman yang lebih baik dengan berita terbaru.

Larita Delacruz duduk di dasar beton sebuah tonggak jembatan, mengelus perutnya yang membuncit dan menceritakan kisahnya: dia hamil lima bulan dengan bayi kembar dan ingin pulang untuk melahirkan.

Namun, setelah empat tahun bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di Arab Saudi, dia tak punya paspor dan exit permit yang akan memungkinkannya pulang ke Filipina. Selama tiga bulan ini Delacruz tinggal di bawah jalan layang delapan jalur di tengah kota Jeddah, sembari berharap ditangkap polisi imigrasi, kemudian mendapat dokumen dan tiket pulang.

Di sekitarnya mungkin ada 1.000 pria dan wanita Asia duduk dalam kegelapan di bawah jalan layang kota pelabuhan Laut Merah itu. Semua telah menunggu selama berbulan-bulan untuk dideportasi.

Hindari siksaan majikan

Di bagian lain, ratusan orang Afrika berkumpul, juga berusaha untuk dideportasi. Sebagian dari mereka melarikan diri dari majikan yang suka menyiksa atau tak membayar gaji, yang lain ditinggalkan oleh sponsor mereka, dan masih banyak lagi datang untuk berziarah ke Mekkah tetapi kemudian tinggal untuk bekerja secara ilegal.

Berdasarkan peraturan di Arab Saudi, dokumen orang asing yang bekerja di negara itu diambil saat tiba. Karena itu, tanpa keberadaan dokumen perjalanan atau sebuah exit permit resmi di tangan, mereka tidak bisa pergi.



Kalau Anda bekerja di sini, secara otomatis paspor Anda diambil majikan, kata Andrew Occiones, seorang koordinator Migrante, yang membantu pekerja asal Filipina di Jeddah.

Dia mengatakan, jumlah mereka yang tinggal di bawah jembatan itu meningkat, mungkin karena semakin sulitnya mencari pekerjaan, terutama bagi mereka yang tak punya dokumen lengkap.

Kasus-kasus itu memusingkan otoritas Arab Saudi dan juga kedubes-kedubes asing di negara itu. Secara resmi, sekitar enam juta dari 25 juta penduduk negara itu adalah orang asing. Namun, pemerintah dan sektor swasta memperkirakan terdapat sampai empat juta lagi warga asing yang tidak terdaftar. Mereka termasuk orang yang tinggal setelah izin kerja mereka habis dan juga kategori orang yang memasuki negara itu secara tidak sah.

Bagi sebagian besar mereka, meninggalkan negara itu jauh lebih sulit daripada masuk. Masalah paling parah terjadi di Jeddah. Di Riyadh tidak ada tempat bagi imigran tanpa dokumen, dan berdasarkan hukum syariah, seorang perempuan hamil seperti Delacruz kemungkinan besar akan dipenjara karena berzina dan kemudian diusir setelah melahirkan.

Ada pula WNI

Di Jeddah, di bawah jembatan layang itu, para migran dipisahkan ke dalam beberapa bagian. Di sana ada bilik warga Sri Lanka, ada juga bagian pria dan perempuan Indonesia yang bersebelahan, ada bagian warga Pakistan lebih jauh lagi, dan juga orang Filipina.

Pada Suatu malam, dua bus besar datang untuk mengangkut sekitar 100 perempuan Indonesia ke pusat imigrasi. Tarina (30) dari Banjarmasin mengatakan, dia dan putrinya yang berusia tiga tahun telah tinggal di bawah jalan layang itu selama 10 hari. Dia datang dengan visa haji, kemudian melakukan beberapa pekerjaan selama lima tahun dan kini ingin pulang.

Nair Rameshen dari Kerala, India, juga ingin pulang. Saya ingin ditangkap, tetapi polisi tak mau melakukannya. (AFP/DI)

Sekarang mungkin saat yang tepat untuk menuliskan poin utama dibahas di atas. Tindakan meletakkannya di atas kertas akan membantu Anda mengingat apa yang penting tentang berita terbaru.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks