Sunday, November 8, 2009

OLAHRAGA : Rezai, Akhir yang Membanggakan

Apakah Anda mencari beberapa informasi dalam pada berita terbaru? Berikut adalah up-to-date laporan dari berita terbaru ahli yang seharusnya tahu.

Panggil saja Aravane, itu nama personal, nama Iran, kata sang juara, Aravane Rezai, pada hari pertama bertatap muka dengan wartawan, Senin (2/11). Senyumnya lebar nian. Ia memang tidak menjelaskan arti namanya, tetapi itu tidaklah penting. Dari kalimat itu tersirat, perempuan berambut ikal panjang ini ingin berakrab-akrab dengan lawan bicaranya.

Sejak mula, petenis kelahiran St Etienne, Perancis, 14 Maret 1987, ini memang langsung merebut perhatian orang di sekelilingnya. Kalau tidak sedang memencet-mencet BlackBerry-nya, Rezai pastilah asyik dengan suasana yang terbangun di setiap acara luar lapangan, misalnya saat di kelas kecantikan atau kala melukis keramik. Rezai juga tidak sungkan mampir ke ruang kerja wartawan bersama orangtuanya dan lantas menonton pertandingan dari televisi di sana.

Putri pasangan asal Iran, Arsalan Rezai (ayah) dan Nouchine (ibu), ini tidaklah langsing dan tinggi semampai seperti Sabine Lisicki atau Vera Dushevina. Dengan tinggi 165 sentimeter dan berat badan 62 kilogram, Rezai lebih pas disebut bertubuh padat berisi. Ia bisa begitu garang di lapangan, tetapi berubah anggun di luar. Senyumnya sangat memikat. Lihat saja, penonton paling menyukainya. Permainannya juga bagus, kata direktur turnamen, Kevin Livesey, berpendapat soal Rezai.

Dibimbing ayahnya yang seorang ahli mekanik mobil, Rezai mulai bermain tenis saat berusia delapan tahun. Sejak itu ia pun mulai serius menekuni tenis dan bermain di berbagai laga. Motivasi besar datang dari sang ibu, ahli fisioterapi yang selalu mendampinginya. Selain dilatih ayahnya, Rezai dibimbing kakaknya yang juga pelatih tenis, Anauch.

Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan berita terbaru ahli adalah waktu. Jika Anda akan berinvestasi sedikit lebih banyak waktu dalam membaca, Anda akan lebih dekat ke status ahli ketika datang ke berita terbaru.

Rezai adalah petenis yang diberkahi rasa percaya diri begitu besar. Ia dibesarkan dalam suasana keluarga yang hangat dan harmonis, yang begitu memengaruhi kepribadiannya. Motivator terbesar adalah keluarganya. Rezai pernah berkata, ia termasuk petenis yang sebal melihat lawan yang tidak percaya diri.

Saya termasuk pemain yang merasa kekalahan itu adalah momen terburuk dalam hidup, katanya, seperti dikutip The Age.

Begitulah Rezai, yang datang ke Bali dengan segunung rasa percaya diri. Ini turnamen yang ketat. Saya tidak tahu apa yang bakal terjadi karena semua pemain di sini sangat tangguh. Saya hanya akan melakukan yang terbaik, ujarnya.

Soal kemenangannya, Rezai yang pernah membela Iran dan merebut medali emas pada Women Islamic Games 2001 dan 2005 ini mengaku sama sekali tidak menyangka. Sejak awal saya tidak berpikir untuk pakai strategi dan taktik menghadapi lawan. Hanya memainkan gaya saya saja. Saya ingin yang terbaik di setiap turnamen, dari laga yang satu ke yang lain. Ini akhir yang membahagiakan, tutur pemenang WTA Tour di Strasbourg, Mei 2009, ini.

Hadiah 200.000 dollar AS mau buat apa? Rezai tertawa. Katanya, hadiah itu menjadi motivasi untuk terus bertanding dan menjadi yang terbaik di dunia tenis. Ia merasa nyaman dilatih ayahnya. Namun, sejak dua tahun lalu ia memiliki pelatih profesional, Patrick Mouratoglou, dari Yunani.

Ditanya soal pacaran, ia hanya nyengir. Saya menghargai diri sendiri. Saya Muslim dan saya menghargai agama saya. Tentu, saya juga ingin menjadi ibu, tetapi saat ini saya masih muda, ucapnya. (IVV/WAS)

Hari akan tiba ketika Anda dapat menggunakan sesuatu yang Anda baca di sini untuk memiliki dampak yang menguntungkan. Kemudian Anda akan senang Anda meluangkan waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang berita terbaru.



0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Backlink Lists|Free Backlinks backlink Free Automatic Link Free Backlink Lists|Free Backlinks