MODIFIKASI : Phantom Menyeramkan di Jakarta Barat
Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, yang lebih menarik menjadi. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek dari berita terbaru jelas bukan pengecualian.
KOMPAS.com " Jelas sekali, tampilan mobil ini bergaya hot rod. Hanya, aliran tersebut berkembang pesat dengan ragam nama, di antaranya street rod, pro-street rod, traditional rod, rat rod, show rod, dan billet rod. Jika melihat hasil modifikasi, maka manakah yang menjadi pilihan Ronny Liman, sang pemilik mobil? dan apa basis mobil tersebut? Untuk pertanyaan pertama, Ronny tidak memberi jawaban. Melalui tampilan klasik, ia berharap karyanya bisa diterima semua kalangan. "Accepted by car people and respected by non car people," ungkapnya. Karena itu, mobil diciptakan tanpa melihat secara spesifik konsep aliran hot rod sebelumnya. Jika disimak dari sisi teknis pembuatan, maka ada beberapa hal yang bisa dikatakan sangat luar biasa. Pertama, konsep desain dibikin berbeda, seperti halnya versi Chip Foose, custom hot rod builder kenamaan Amerika. Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang telah Anda ketahui tentang berita terbaru? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan sisa paragraf?
Desain bodi berkesan modern dengan titik-titik modernisasi detail, seperti lekukan garis pintu yang dibuat melengkung, plus menidurkan beberapa derajat kaca depan, dan permukaan gril yang dibikin tidak lebar. Malah, bagian atas yang menyambung dengan kap mesin dibentuk agak meruncing dengan bilah-bilah krom yang mengecil tetapi berjejer lebih banyak. Konsep seperti itu, tegas Ronny, biar kepalanya terlihat lebih panjang dan ada unsur modernnya. Sebaliknya, tampilan klasiknya nyaris sirna, jika tidak diperkuat dengan keberadaan sepasang lampu yang menggantung di depan. Wheelbase pun diakui Ronny bertambah beberapa sentimeter untuk mengejar kesan rendah. Namun, yang menarik tampak pada fender sepatbor berbahan pelat. Aplikasi ini sangat dekat dengan aliran street rod. Ronny mengakui bahwa proses pembuatannya memakan waktu berbulan-bulan. Jika melihat lekukan antara bagian dalam hingga kembungan di sepatbor, maka bentuk ini mengingatkan kita pada tokoh jagoan berkostum hitam hingga kepala bernama "Phantom". "Saya memang kasih julukan mobil ini Phantom," tegas Ronny yang bermukim di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Phantom sendiri bisa berarti hantu atau momok. Ngomong-ngomong, apa basis mobil ini? Supaya enggak penasaran, ini adalah Ford Model B 1932. (Fatsi,Rudy)
Desain bodi berkesan modern dengan titik-titik modernisasi detail, seperti lekukan garis pintu yang dibuat melengkung, plus menidurkan beberapa derajat kaca depan, dan permukaan gril yang dibikin tidak lebar. Malah, bagian atas yang menyambung dengan kap mesin dibentuk agak meruncing dengan bilah-bilah krom yang mengecil tetapi berjejer lebih banyak. Konsep seperti itu, tegas Ronny, biar kepalanya terlihat lebih panjang dan ada unsur modernnya. Sebaliknya, tampilan klasiknya nyaris sirna, jika tidak diperkuat dengan keberadaan sepasang lampu yang menggantung di depan. Wheelbase pun diakui Ronny bertambah beberapa sentimeter untuk mengejar kesan rendah. Namun, yang menarik tampak pada fender sepatbor berbahan pelat. Aplikasi ini sangat dekat dengan aliran street rod. Ronny mengakui bahwa proses pembuatannya memakan waktu berbulan-bulan. Jika melihat lekukan antara bagian dalam hingga kembungan di sepatbor, maka bentuk ini mengingatkan kita pada tokoh jagoan berkostum hitam hingga kepala bernama "Phantom". "Saya memang kasih julukan mobil ini Phantom," tegas Ronny yang bermukim di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Phantom sendiri bisa berarti hantu atau momok. Ngomong-ngomong, apa basis mobil ini? Supaya enggak penasaran, ini adalah Ford Model B 1932. (Fatsi,Rudy)
0 comments:
Post a Comment